Angka ini melesat 93,93 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp200,67 miliar.
Dalam laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Sabtu (27/7), pendapatan perseroan mengalami pertumbuhan 21,78 persen menjadi Rp1,30 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp2,95 triliun.
Emiten yang bergerak di industri hiburan dengan merek dagang Cinema XXI ini mencatat bahwa pendapatan bioskop berkontribusi sebesar Rp1,87 triliun, disusul segmen makanan dan minuman yang membukukan pendapatan sebesar Rp980,40 miliar.
Pendapatan iklan tercatat sebesar Rp32,82 miliar, segmen platform digital membukukan pendapatan sebesar Rp56,55 miliar, serta segmen acara dan pendapatan lainnya sebesar Rp14,01 miliar.
Total beban biaya dan operasi CNMA hingga semester I-2024 tercatat sebesar Rp2,39 triliun.
Adapun beban penayangan film tercatat sebesar Rp936,36 miliar, beban makanan dan minuman sebesar Rp256,87 miliar, beban penyediaan digital platform sebesar Rp12,07 miliar, beban operasional di luar penyusutan aset tetap sebesar Rp818,77 miliar, serta beban lainnya sebesar Rp1,38 miliar.
CNMA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure untuk tahun ini sebesar Rp775 miliar.
Sepanjang semester I-2024, CNMA telah menambah 37 layar di 8 lokasi baru, termasuk di dalamnya 6 studio IMAX.
Hingga 30 Juni 2024, CNMA mengoperasikan sebanyak 248 bioskop dengan total 1.317 layar di 61 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia.
BERITA TERKAIT: