Beberapa negara di Asia juga mencatat suhu udara panas yang tinggi. Misalnya di Bangladesh setinggi 51 derajat Celsius. Di Thailand setinggi 45 derajat Celsius.
Libur besar Idulfitri telah usai. Gelombang pulang kembali ke tempat tinggal bekerja sudah dimulai. Suhu udara panas tinggi telah mengingatkan tentang betapa sangat penting pengaruh perubahan iklim secara ekstrem.
Kenaikan suhu udara yang dapat mencapai 5 derajat Celsius seperti yang terjadi beberapa hari ini sangat mengganggu kehidupan tanpa suhu udara pendingin.
Selanjutnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kedatangan musim kemarau panjang El Nino pada bulan Mei, Juni, dan Juli. Bahkan mungkin puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan Agustus 2023.
Pentingnya perubahan iklim dan kedatangan musim penghujan dan kemarau panjang dijadikan mata kuliah penting pada sekolah pertanian. Untuk mengurangi dampak negatif dari musim kemarau panjang, antara lain pemerintah membangun sangat banyak waduk irigasi, sehingga tanaman pangan mendapat pengairan secara teknis dan panen padi dapat dilakukan dua kali setahun, bahkan pada daerah tertentu yang cocok dapat diselingi menggunakan tanaman palawija.
Persoalannya pada perubahan iklim kemarau yang panjang, serta peningkatan marginalisasi lahan pertanian dan kemacetan reboisasi hutan atas perubahan penggunaan lahan hutan, maka waduk-waduk yang menjadi pusat tangkapan penyimpanan air baku menjadi kering dan tidak terawat. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pun terganggu oleh penurunan debit air irigasi waduk teknis.
Pemanfaatan alih lahan hijau tanaman yang lupa pada reboisasi hutan, maka suhu udara panas ekstrim dan kemarau panjang telah mengingatkan tentang betapa pentingnya cadangan pangan. Penggunaan alat pendingin udara (
air conditions) secara masif dibandingkan sistem pengaturan udara ruangan tradisional secara alami, telah memperparah pembentukan suhu udara panas ekstrem dan musim kemarau panjang tersebut.
Dalam situasi panas udara seperti ini, penggunaan jurus pencak silat tradisional olah pernafasan kolosal berbasiskan pemanfaatan ilmu air dan udara, dapat berfungsi secara insidental untuk menurunkan hujan dengan merangsang terbentuknya awan hujan dan mengatur angin.
Di samping itu pemanfaatan penanaman kembali miliaran bibit tanaman hutan, tanaman produktif, dan tanaman yang dapat tumbuh berkembang secara sangat cepat secara masif merupakan pilihan wajib untuk menghijaukan lahan gundul dan pekarangan rumah. Bukan hanya hidroponik, melainkan menabur garam di langit menggunakan pesawat terbang merupakan cara ilmiah penting dewasa ini.
Peneliti Indef dan pengajar Universitas Mercu Buana
BERITA TERKAIT: