Tatap muka, silaturahmi, buka puasa bersama, dialog para pimpinan, maupun sebentar lagi dalam ajang merayakan Idulfitri adalah bagian-bagian judul yang tak lepas dengan semakin kentalnya pematangan. Siapa dukung siapa untuk akhirnya tercapai kesepakatan terbaik bagi bangsa dan negara di tangan para tokoh pemimpin partai saat ini.
Namun apapun juga, semua agenda politik kekuasaan adalah saling mengisi dan saling berbagi 'tugas kekuasaan'. Prabowo Subianto paham betul perihal ini. Maka pertemuannya dengan sahabat pimpinan partai tersebut tentu akan diakomodatif dalam kerangka bahasa politik tersebut.
Mengapa pendekatan dukungan kepada Prabowo tampaknya semakin menghangat. Tentu sebab utamanya adalah tingkat elektabilitas Prabowo yang terus meningkat. Itu bukan berdasar hasil para lembaga survei belaka, tetapi karena internal partai itu sendiri melakukannya.
Maka tak heran bila sesungguhnya PKS masih memiliki rasa 'kenangan' manis bersama Gerindra dan Prabowo tentunya. Tak semua jajaran PKS sepenuh hati terhadap dukungannya saat ini. Tapi tampaknya 'nasi telah menjadi bubur' dan PKS berharap ada jalan sukses melalui pilihannya itu.
Tampaknya sebagaimana Golkar yang telah memiliki 'platform' politik tercanggih di Indonesia ini, serta PAN dan PPP pun telah melihat harapan besar perbaikan Indonesia hanya ada pada sosok Prabowo. Seorang pemimpin dengan kepribadian yang sangat tangguh menghadapi segala rintangan sepanjang hidupnya.
Bagaimanapun semua pemimpin yang waras akan melihat kepentingan nasional. Kepentingan bangsa dan negara adalah pilar utama yang harus jadi pijakan dalam memilih pemimpin negara besar ini.
Tentu saja sejujurnya akan sangat sulit melihat sumber daya kemampuan calon Presiden tahun 2024 ini manakala selain kecakapan pribadi juga terdapat syarat-syarat prakondisi bagi pencalonannya. Yakni integritas kuat karena didukung partai besar, pun dikenal luas berbagai kalangan dalam dan luar negeri. Serta tentunya masyarakat luas baik para pendukung setia maupun kepercayaan rakyat yang besar.
Manis ataupun pahit, ada sikap-sikap patriotik dari para presiden terdahulu yang tercermin dalam karakter dan jiwa kebangsaan Prabowo.
Dengan kombinasi karakter sabar dan bijaksana namun tegas yang dimilikinya, maka jalan restu dari 'langit' pun tampaknya akan mengalir bagi dirinya tanpa bermaksud mendahului kekuasaan mutlak sang Pencipta tentunya.
Dan di antara kekurangan dan ketidaksempurnaan seorang Prabowo sebagai manusia, maka Indonesia tampaknya akan memiliki seorang pemimpin yang dapat membawa perbaikan besar menuju kekuatan dan keharuman bagi bangsa dan negaranya dan itu tercermin dari upaya konsolidasi KIB dan KIR menuju pemenangan Prabowo di Pilpres 2024.
Penulis adalah pemerhati sosial politik
BERITA TERKAIT: