IMM Sumut:

Negara Bekerja Terpadu Tangani Kondisi Pascabencana di Sumatera

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 20 Desember 2025, 17:38 WIB
Negara Bekerja Terpadu Tangani Kondisi Pascabencana di Sumatera
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sumatera Utara, Rahmat Taufik Pardede. (Foto: Dok. Pribadi)
rmol news logo Langkah pemerintah dalam menangani dampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menunjukkan kerja negara yang semakin terpadu dan terarah, khususnya setelah ditetapkan sebagai prioritas nasional.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sumatera Utara, Rahmat Taufik Pardede mengatakan, kehadiran negara harus diukur dari keberlanjutan kebijakan dan dampaknya bagi masyarakat.

“Dalam perspektif kami, penanganan pascabencana di Sumatera menunjukkan arah itu,” ujar Rahmat Taufik dalam keterangannya, Sabtu 20 Desember 2025.

Ia menyoroti keputusan pemerintah yang menetapkan pemulihan wilayah terdampak bencana di Sumatera sebagai prioritas nasional, sehingga seluruh kementerian dan lembaga terkait dikerahkan secara simultan. 

Langkah ini, menurutnya, menjadi fondasi penting agar pemulihan tidak berjalan sektoral dan terfragmentasi.

Rahmat menilai progres pemulihan infrastruktur menjadi bukti nyata kerja terpadu tersebut. Sejumlah ruas jalan nasional dan provinsi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat secara bertahap telah kembali terhubung. 

Meski masih terdapat titik rawan dan penggunaan jembatan darurat Bailey, katanya, konektivitas antarwilayah utama dinilai mulai pulih dan berfungsi.

“Pemulihan akses jalan dan jembatan adalah syarat dasar agar distribusi bantuan, mobilitas warga, serta aktivitas sosial dan ekonomi bisa kembali berjalan,” ujarnya.

Selain infrastruktur, Rahmat juga menyoroti pemulihan layanan dasar yang terus dilakukan pemerintah. Jaringan listrik dan komunikasi di sebagian besar wilayah terdampak telah berangsur pulih, sementara untuk daerah terpencil masih digunakan sarana darurat. 

Begitu juga pemenuhan air bersih dan stabilitas pasokan energi yang terus diupayakan, meskipun di beberapa wilayah masih memerlukan dukungan tambahan.

Ia menekankan pentingnya percepatan pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) sebagai bagian dari keadilan sosial pascabencana. 

“Bagi IMM, pemulihan pascabencana bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga pemulihan harkat dan martabat masyarakat. Huntara dan huntap adalah instrumen penting ke arah itu,” pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA