Dikatakan Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman, rendahnya angka penyaluran menunjukkan indikasi adanya masalah di tataran pelaksana di lapangan.
"Jika laporan penyalurannya baru 4,54 persen, artinya program ini nyaris tak dikerjakan," ujar Alex kepada wartawan di Jakarta, Selasa 25 November 2025.
Alex mengingatkan, prinsip Bansos Pangan ini dimaksudkan sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat yang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Pangan (PBP) yakni sebanyak 18,8 juta keluarga.
Program ini berbeda dengan bantuan sosial lain seperti PKH (Program Keluarga Harapan) atau BLT. Karena, kata Alex, fokusnya pada penyaluran bahan pangan fisik, bukan uang tunai.
Terlebih, masih kata Legislator PDIP itu, alokasi anggaran untuk program Bansos Pangan ini mencapai angka Rp6,5 triliun dengan cakupan seluruh provinsi di Indonesia.
"Anggaran ini cukup berdampak signifikan dalam kerangka menjaga daya beli masyarakat sebagaimana tujuan Bansos Pangan ini," tuturnya.
Alex mewanti-wanti lembaga yang mendapat tugas dari negara alam menyalurkan berbagai jenis bantuan pada era ekonomi global yang terus bergejolak untuk fokus pada tujuan program digagas.
“Penyaluran bantuan, bukan hanya soal angka, tetapi soal psikologis masyarakat yang menunggu bantuan yang tak kunjung dating,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: