Tito mengatakan dirinya rutin melaporkan kondisi ekonomi daerah kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk perkembangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi bulanan.
Dalam laporan tersebut, ia menyoroti ketimpangan antardaerah, di mana beberapa wilayah mencatat pertumbuhan tertinggi seperti Maluku Utara, sementara Papua Tengah justru mengalami kontraksi minus
“Di mana yang tertinggi misalnya Maluku Utara, ada yang minus yaitu Papua Tengah,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan di Istana Merdeka Jakarta seperti dikutip Selasa, 25 November 2025.
Tito menjelaskan bahwa kontraksi tersebut dipicu sejumlah kendala di sektor pertambangan. Pertama ialah karena adanya gangguan pada produksi PT Freeport.
Mulai dari ekspor dari Freeport yang tertahan, smelter yang pernah terbakar, kemudian ada longsor yang membuat produksinya mereka semakin terganggu.
"Itu mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Papua Tengah, Timika mengalami kontraksi minus 8 persen,” ungkapnya.
Meski begitu, Tito menegaskan bahwa secara nasional masih ada daerah lain yang mencatat pertumbuhan ekonomi tinggi sehingga tetap tercipta keseimbangan.
“Tapi ada daerah lain yang tinggi, jadi saya sampaikan ada pembalancenya,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: