Berdasarkan informasi yang diperoleh
RMOL, hari ini digelar pengawasan bersama media massa di tiga titik, yaitu Kota Serang dan Kota Tengerang, Banten; serta Bengkulu.
Seperti di Tangerang, digelar pengawasan bersama yang dihadiri oleh Divisi Pengawasan Bawaslu RI, Anggota Bawaslu Provinsi Banten Liah Culiah, dan Ketua Bawaslu Kota Tangerang Komarullah.
Komarullah menjelaskan, pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan yang dilakukan Bawaslu merupakan hasil Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan Triwulan III.
"Kita minta data KPU untuk terkait masalah yang meninggal ya. Jadi dapat data KPU, hari ini kita uji petik ya," ujar Komarullah di Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Selasa 7 Oktober 2025.
Dia memastikan, jajaran Bawaslu Kota Tengerang dengan didampingi supervisi KPU Provinsi Banten dan Bawaslu RI, akan turun langsung ke rumah warga dari sampel 7 data pemilih yang diduga bermasalah.
"Karena itu bukti bahwasannya kita kerja. Benar nggak data KPU itu terkait masalah yang meninggal, makanya hari ini kita uji petik langsung ke lokasi. Kita hari ini uji sampling saja, yang meninggal, selanjutnya pindah masuk dan lain sebagainya," kata Komarullah.
"Tujuh yang meninggal itu masih masuk DPT atau seperti apa? Kalau meninggal berarti data sudah dihapus ya, makanya kita lihat apakah itu benar atau tidak. Karena kemarin waktu Triwulan II kita menemukan data meninggal ternyata di wilayah itu RT/RW maupun keluarga nggak tahu," sambungnya.
BERITA TERKAIT: