“Karena ada kalimat atau insinuasi kalau di belakang kami itu ada orang besar. Salah, yang ada itu ada orang kurus di belakang mereka. Bukan orang besar di belakang kami, jadi nggak ada orang besar, orang besarnya itu siapa,” ucap Roy Suryo dalam acara
Head to Head With Elvira dikutip dari kanal YouTube
CNN Indonesia, Rabu malam, 17 September 2025.
Menurut mantan Menpora itu, tudingan dari Jokowi dan gerbongnya itu merupakan pernyataan yang tanpa dasar.
“Kalimat itu diucapkan sudah beberapa kali, dan kemudian tidak jelas. Dan orang tuh maksud saya begini loh, jangan celometan lah gitu. Celometan tuh asal ngomong, cuap-cuap,” imbuhnya.
Bersama pengacara Ahmad Khozinuddin, Roy Suryo dkk hari ini melayangkan somasi keduanya, setelah yang pertama dilakukan pada 5 Agustus 2025.
“Jadi kalau asal ngomong, kalau asal ngomong juga harus bertanggung jawab. Makanya kita tanya, kita kasih somasi tadi kami bersama-sama dengan Bang Khozinuddin selaku kuasa hukum dan selaku koordinator dari tim advokasi menyampaikan, meluncurkan somasi kepada orang yang ada di Solo (Jokowi),” jelasnya.
Jokowi sebelumnya menanggapi tentang gugatan soal ijazah SMA terhadap putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka. Dia mengatakan, gugatan yang mempermasalahkan ijazah sudah bergulir sejak dulu.
“Kan tidak hanya sehari-dua hari. Ini sudah dari empat tahun yang lalu, sudah ada itu. Kalau yang napasnya panjang itu enggak ada yang mem-
back up kan tidak mungkin? Kan gampang-gampangan aja," kata Jokowi kepada wartawan di Solo, Jumat, 12 September 2025.
BERITA TERKAIT: