Ia mengendus unjuk rasa kali ini tampak terorganisir dan secara masif berbeda dengan peristiwa 20 tahun silam.
“Ada penjarahan, kemudian seolah sikap itu seperti terfasilitasi atau situasi yang seolah tidak terkendali. Pertanyaan sederhananya lalu bagaimana mekanisme kontrol yang ada di lapangan? Apakah pembiaran terjadi?” tegas Umam dalam acara webinar LP3ES dan Universitas Paramadina, bertemakan ‘Menyalakan Lilin Kegelapan: Refleksi dan Keprihatinan Bersama Masyarakat Sipil’ di Jakarta, Minggu, 31 Agustus 2025.
“Memang ada sejumlah pertanyaan, apakah misalnya ada penetrasi dari kekuatan intelijen tertentu, kita tidak tahu dan tidak mudah untuk mengkonfirmasi itu? Lalu kemudian bagaimana output atau target dari gerakan ini?” tambahnya menegaskan.
Menurut dia, dari sisi sosiologi secara umum, pergerakan masyarakat Indonesia dalam 20 tahun belakangan ini belum pada satu taraf yang seperti demikian.
Kegaduhan yang terjadi saat ini, lanjut Umam, tampak ada dalang atau aktor besar yang memfasilitasi dan memobilisasi gerakan ini.
“Apakah kemudian itu pergerakan yang betul-betul begitu masif sehingga tidak memungkinkan bagi instrumen penegak hukum menjalankan peran dan juga fungsinya,” pungkas dia.
BERITA TERKAIT: