Hal itu disampaikan politikus senior Partai Demokrat, Andi Arief saat merespons maraknya aksi unjuk rasa belakangan ini.
"Ya itu sebenarnya ada 3 peristiwa ya. Pertama demo di Pati yang puluhan ribu orang. Kedua demo tanggal 25 Agustus itu pelajar, mayoritas pelajar, banyak anak STM disebut, itu di DPR. Ketiga itu aksi tanggal 28 aksi buruh dan ya termasuk ojol ya, termasuk ojek online," kata Andi Arief dalam video yang diterima
RMOL di Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2025.
Menurut dia, ketiga peristiwa itu membawa isu yang sama, yakni tentang ekonomi.
Demo di Pati dipicu oleh kenaikan PBB mencapai 250 persen. Ditambah lagi dengan bupatinya, Sudewo yang menantang rakyat.
"Jadi kombinasi dua itu yang membuat orang bergerak. Tapi akar masalah sebenarnya adalah soal PBB itu," tuturnya.
Selanjutnya demo pada 25 Agustus 2025 di Jakarta, menurutnya juga dipicu kesenjangan.
"Jadi di tengah situasi seperti ini mungkin ya menurut mereka kok tiba-tiba ada yang gajinya naik, lembaga yang ikut serta memutuskan kenaikan itu, menaikan gaji dirinya kira-kira gitulah dilakukan oleh dan ada sedikit kekerasannya," terang aktivis 98 tersebut.
Sedangkan demo yang berlangsung Kamis, 28 Agustus 2025, lanjut dia, dilakukan buruh dan pengemudi ojek online (ojol) yang juga membawa isu ekonomi.
"Tentang kenaikan upah. Dan juga kalau yang ojol ini akibat efisiensi juga. Karena perusahaan-perusahaan yang melakukan efisiensi. Mereka juga mengalami penurunan pendapatan. Jadi ketiganya adalah dipicu oleh isu ekonomi," pungkas Andi Arief.
BERITA TERKAIT: