“PPATK justru ingin melindungi rekening-rekening nasabah yang diduga dormant," ujar Dasco kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 31 Juli 2025.
Dasco mengaku menerima laporan bahwa rekening dormant itu ada yang diduga digunakan untuk kejahatan, seperti transaksi judi online.
“Sehingga PPATK membekukan sementara menunggu konfirmasi dari pemilik rekening," ungkap Dasco.
Dasco mengatakan, untuk kembali mengaktifkan rekening nasabah, juga tak sulit. Hal ini sudah digaransi oleh PPATK.
"Sehingga nasabah-nasabah itu juga tahu bahwa rekeningnya selama ini apakah aman atau tidak aman, berkurang atau tidak berkurang," kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini.
Dalam pengumuman resminya, PPATK menegaskan langkah ini diambil untuk melindungi masyarakat dan menjaga keamanan sistem keuangan nasional dari praktik culas para penjahat.
"Untuk melindungi masyarakat dan sistem keuangan, PPATK menghentikan sementara transaksi pada sejumlah rekening dormant, sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2010," dikutip dari pengumuman dalam akun instagram @ppatk_indonesia, Senin 28 Juli 2025.
Meskipun transaksi diblokir sementara, PPATK memastikan dana nasabah di dalam rekening tersebut tidak akan hilang. Langkah ini justru menjadi 'alarm' bagi para pemilik rekening, ahli waris, atau perusahaan bahwa rekening mereka masih aktif dan perlu diamankan.
"Langkah ini diambil demi menjaga integritas dan keamanan sistem keuangan Indonesia," tulis akun PPATK.
BERITA TERKAIT: