Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani mengatakan, kolaborasi ini menjadi langkah strategis memperluas ekspor jasa Indonesia, khususnya membuka akses pasar penempatan pekerja migran ke sejumlah negara di Eropa.
"Karena ternyata ekspor jasa juga menjadi salah satu fokus dari Kementerian Perdagangan. Kami bersepakat untuk berkolaborasi dalam misi dagang tersebut," kata Christina dalam keterangan resminya, Rabu 16 Juli 2025.
"Nantinya, akan ada pertemuan bisnis hingga presentasi terkait potensi di sektor apa saja yang bisa menjadi peluang untuk diisi oleh pekerja migran dari Indonesia," sambung Christina.
Saat ini, fokus Kementerian P2MI adalah negara-negara yang memiliki permintaan (demand) terhadap pekerja migran dari Indonesia. Utamanya negara dengan regulasi ketenagakerjaan dengan persyararan yang bisa dipenuhi pekerja migran Indonesia. Seperti Belanda, Italia, Spanyol, Yunani dan Jerman.
"Nah ini nanti akan dikerucutkan, mana yang kiranya paling pas disesuaikan dengan job order yang masuk di Kementerian P2MI," kata Christina.
Politikus Golkar itu juga akan melibatkan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang kredibel dan berpengalaman untuk turut serta dalam kolaborasi misi dagang Kementerian P2MI dan Kementerian Perdagangan.
"Kami akan mengkurasi P3MI yang punya pengalaman dan mau serius membuka pasar di luar negeri untuk ikut terlibat dalam misi dagang ini," ungkapnya.
Dalam tahap awal, kata Christina, misi dagang ini akan fokus pada sektor
hospitality, mengingat tingginya permintaan tenaga kerja di bidang tersebut di Eropa. Adapun posisi yang akan ditawarkan mencakup
housekeeping, spa terapis, barista,
waiter, cook atau
chef.
“Sektor
hospitality memiliki peluang yang luas dan dapat menjadi pintu masuk bagi pekerja migran Indonesia untuk tampil dan bersaing secara profesional di pasar global,” kata Christina.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri menambahkan, kolaborasi ini sejalan dengan mandat Kemendag dalam mempromosikan ekspor jasa, serta membuka peluang baru menjelang finalisasi perjanjian Indonesia-European Union Sustainable Investment and Partnership Agreement (Indonesia-EU SIPA).
“Kami ingin mengeksplorasi bagaimana Kemendag dan KemenP2MI bisa bersinergi dalam mendorong sektor jasa,” kata Roro Esti.
Roro Esti menyebut, sektor jasa, termasuk penempatan tenaga kerja terampil ke luar negeri, perlu mendapat perhatian lebih dalam strategi perdagangan Indonesia ke depan.
“Kami melihat kerja sama ini sebagai langkah penting untuk menggali potensi jasa Indonesia di pasar global,” tutup Roro Esti.
BERITA TERKAIT: