Demikian disampaikan Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Desember 2025.
“Lewat momentum ini, pemerintah memberikan semangat agar pekerja migran Indonesia terus bekerja secara profesional, menjaga nama baik bangsa, serta tetap menjadi penggerak ekonomi keluarga dan kontributor ekonomi lokal,” kata Christina.
Dalam IMD 2025 ini telah diberangkatkan 1.035 pekerja migran Indonesia yang akan bekerja di sektor terampil di Jepang, Taiwan, dan Hong Kong.
Christina menyebut, pelepasan ini bagian dari kick-off awal target pemerintah terkait rencana penempatan 500 ribu pekerja migran Indonesia, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Pelepasan hari ini menjadi langkah awal dari rencana penempatan yang lebih besar, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah memastikan pekerja migran Indonesia ditempatkan secara aman, terukur, dan terlindungi,” ungkapnya.
Christina pun menyambut baik transformasi Kementerian P2MI yang sebelumnya merupakan badan. Menurutnya, transformasi kelembagaan ini merupakan bentuk nyata keberpihakan Presiden Prabowo terhadap pekerja migran Indonesia.
Transformasi ini, lanjut politisi Partai Golkar ini, juga menandai penguatan peran negara memberikan perlindungan yang lebih menyeluruh bagi pekerja migran dan keluarganya.
“Kita memahami bersama bahwa perubahan ini mencerminkan komitmen politik yang kuat, di era Presiden Prabowo, perlindungan pekerja migran ditempatkan sebagai agenda strategis nasional,” pungkasan.
BERITA TERKAIT: