Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, berharap persahabatan antara dua negara bisa terus sejalan.
"Semoga persahabatan dan mitra yang terbangun antara dua negara kita terus berlanjut dan berkembang untuk generasi yang akan datang," kata Christina dalam keterangan resminya, Rabu 21 Mei 2025, dalam rangka memperingati Hari Nasional Timor-Leste dan Hubungan Diplomatik dengan Indonesia.
Indonesia dan Timor-Leste telah menjaga hubungan persahabatan selama hampir dua dekade. Memiliki kedekatan geografis, sejarah, budaya dan hubungan antarmasyarakat menjadi pondasi yang kuat bagi kerja sama kedua negara.
Christina Aryani yakin, kerja sama ini akan terus berkembang. Tak hanya di sisi teknis, tapi juga menyangkut pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
"Kami merasa terhormat bahwa program-program pelatihan dan pembangunan kapasitas yang difasilitasi Indonesia dapat bermanfaat nyata bagi saudara-saudara kami di Timor-Leste. Kami akan terus memperkuat inisiatif ini sebagai bentuk solidaritas dan persaudaraan antarbangsa," ujarnya.
Di bidang ekonomi, kerja sama kedua negara juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal itu dilihat dari nilai perdagangan bilateral yang meningkat dari 301,5 juta Dolar AS di 2022 menjadi 348,5 juta Dolar AS pada 2023.
Indonesia, lanjut Christina, tetap menjadi mitra dagang utama Timor-Leste, terutama dalam penyediaan bahan pangan, bahan bangunan, dan dukungan infrastruktur melalui BUMN-BUMN Indonesia.
"Kami menyambut baik langkah menuju Bilateral Investment Treaty, dan berharap perjanjian ini dapat diselesaikan tahun ini, sebagai langkah nyata untuk memperkuat perlindungan investasi dan menciptakan iklim usaha yang kondusif," kata politisi Partai Golkar ini.
Sementara di bidang pertahanan, sebagai negara bertetangga yang memiliki kedekatan sejarah dan budaya, Indonesia dan Timor-Leste senantiasa menjalin kerja sama yang erat di berbagai bidang, termasuk dalam pengelolaan perbatasan.
"Good fences make good neighbours, oleh karena itu penting bagi kedua negara untuk memiliki kepastian dan kejelasan terkait garis perbatasan. Dan kami tegaskan komitmen untuk menyelesaikan perbatasan dengan negara-negara tetangga melalui negosiasi yang terbuka dan itikad baik, solusi yang adil dan berkelanjutan dapat kita capai bersama," demikian Christina.
BERITA TERKAIT: