Konsep aglomerasi yaitu menghubungkan antarwilayah menjadi kunci dalam membangun sistem transportasi yang efisien dan terintegrasi.
“Karena Jakarta sebagai pusat aktivitas ekonomi nasional tidak bisa berdiri sendiri,” kata Pandapotan lewat keterangan resminya, Rabu, 2 Juli 2025.
Politisi PDIP itu mendorong Pemprov DKI terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah provinsi sekitar juga dengan Pemerintah Pusat dalam hal perencanaan rute, integrasi moda, maupun skema subsidi.
“Kita berharap, masyarakat mempunyai pilihan transportasi yang aman, nyaman, dan efisien. Mendorong peralihan nyata dari kendaraan pribadi ke transportasi umum,” tukas Pandapotan.
Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Wahyu Dewanto juga menyambut positif rute baru Bus Transjabodetabek Blok M-Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 atau T-31.
Kehadiran rute yang membentang dari Jakarta Selatan hingga Kabupaten Tangerang itu diharapkan dapat menjadi alternatif transportasi warga.
“Tetapi, Pemprov DKI harus gencar mensosialisasikan rute baru ini,” ujarnya.
Evaluasi secara berkala oleh Transjakarta terhadap operasional rute baru juga sangat penting. Dengan pelayanan maksimal maka target mengganti seluruh armada bus dengan bus listrik pada 2030 dapat terwujud.
Target tersebut bukan hanya untuk layanan di Jakarta, tetapi juga untuk seluruh wilayah yang masuk kawasan aglomerasi.
“Ini komitmen untuk mengurangi polusi udara,” tandas Wahyu.
BERITA TERKAIT: