Nasril mengatakan bahwa kehadiran Simon yang baru 3 bulan menjabat sebagai direktur utama telah menggetarkan Indonesia.
“Kehadiran Pak Simon di Pertamina yang baru berjalan 2 bulan 3 bulan, 6 bulan, sebagai dirut, 3 bulan ini menggetarkan arsy (langit) Indonesia,” kata Nasril Bahar dalam rapat.
Nasril mengaku tidak banyak mengetahui sepak terjang Simon dalam tata kelola minyak terkhusus di Pertamina. Namun ia menilai Simon adalah sosok berbahaya lantaran kehadirannya membuka borok Pertamina.
“Kehadiran bapak di Pertamina itu menggetarkan sekali. Sehingga terbuka orok orok (borok),” jelasnya.
“Selama ini kita selama 10 tahun gagal Komisi VI gagal, Komisi VII gagal, Pertamina gagal juga, pemerintah gagal untuk membersihkan Pertamina,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: