“Keterbukaan Prabowo bertemu para konglomerat layak diapresiasi,” kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu 8 Maret 2025.
Jamiluddin meyakini, ada maksud strategis kenapa Kepala Negara mengumpulkan para konglomerat. Menurutnya, hal yang paling logis adalah meminta mereka untuk ikut serta memajukan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Setidaknya pertumbuhan 8 persen dapat dicapai atau mendekati target, dengan merangkul para konglomerat,” kata Jamiluddin.
Namun demikian, Jamiluddin berharap Presiden Prabowo juga bisa tegas kepada para konglomerat Tanah Air. Dalam hal ini menegakkan hukum jika para konglomerat itu terlibat perkara hukum.
Mengingat, dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dibutuhkan kepastian hukum agar iklim investasi menjadi sehat.
“Prabowo tak boleh surut dalam penanganan kasus hukum yang melibatkan para konglomerat. Dengan begitu, pertemuan Prabowo dengan konglomerat benar-benar dapat membantu penanganan ekonomi dan peningkatan tenaga kerja di tanah air,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: