Analis politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat, penurunan biaya haji merupakan kebijakan yang tepat lantaran bisa mengurangi beban masyarakat muslim yang ingin ke Tanah Suci.
“Capaian itu diperoleh karena kabinet Prabowo-Gibran mengambil kebijakan populis dalam 100 hari pertama kerja,” kata Jamiluddin kepada
RMOL, Rabu 22 Januari 2025.
“Di antaranya Prabowo-Gibran menurunkan biaya perjalanan haji dan menurunkan harga tiket pesawat pada Natal dan tahun baru,” sambungnya.
Menurutnya, capaian itu layak diapresiasi masyarakat terkait kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada 100 hari ini.
“Semakin layak diapresiasi, karena capaian kepuasan hasil kerja Prabowo-Gibran jauh lebih baik dibandingkan capaian kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla pada tahun 2015,” tutup Jamiluddin.
Kementerian Agama bersama DPR RI sepakat biaya penyelenggaraan ibadah haji atau BPIH 2025 untuk jemaah reguler rata-rata sebesar 89,4 juta rupiah.
Biaya ini turun sekitar 4 juta rupiah dari tahun lalu yang mencapai 93,4 juta rupiah.
Dari BPIH tersebut, besaran biaya haji yang harus dibayar jemaah sebesar 55,4 juta rupiah. Angka ini turun sekitar 600 ribu rupiah dari biaya haji 2024 yang mencapai 56 juta rupiah per jemaah.
BERITA TERKAIT: