Hal ini dilakukan setelah insiden keracunan makanan yang sempat terjadi di sejumlah wilayah, sehingga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Staf Ahli BGN, Prof. Ikeu Tanziha menjelaskan, pihaknya menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat untuk setiap tahap proses penyediaan makanan.
Mulai dari penerimaan bahan, penyimpanan, hingga pengolahan makanan, semuanya diawasi dengan cermat untuk memastikan tidak ada risiko yang membahayakan kesehatan penerima manfaat.
"Kan itu ada SOP-nya ya. Mulai dari penerimaan bahan, apakah fresh atau basi? Lalu penyimpanan antara bahan basah dan kering itu berbeda," paparnya dalam acara temu media di Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa 21 Januari 2025.
Proses pengolahan makanan juga menjadi perhatian utama. Tim ahli gizi memastikan bahwa teknik pengolahan dilakukan sesuai SOP agar zat gizi pada makanan tidak rusak.
"
Control point-nya kita lihat. Kita awasi sejak awal," tegasnya.
Dengan penerapan SOP yang ketat, BGN berharap masyarakat dapat lebih percaya terhadap program MBG yang tidak hanya menawarkan makanan bergizi, tetapi juga aman dan berkualitas.
BERITA TERKAIT: