Hal ini diungkap Staf Ahli Badan Gizi Nasional (BGN), Prof Ikeu Tanziha, dalam acara temu media di Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa 21 Januari 2025.
Ikeu mengatakan, dua minggu pertama adalah masa paling berat bagi para ahli gizi dan tim produksi makanan.
"Ahli gizi mungkin tidurnya kurang. Masaknya dimulai dari jam satu malam, sehingga mereka harus memastikan SOP (Standar Operasional Prosedur) tetap dijalankan," ungkap Prof Ikeu.
Tak hanya itu, para pekerja juga harus menyesuaikan diri dengan pola kerja baru yang sangat berbeda dari biasanya. Hal ini membuat kemungkinan adanya kekurangan pada tahap awal produksi menjadi hal yang sulit dihindari.
"Jadi mohon dimaklumi kalau dalam dua minggu pertama banyak kekurangan, karena ini membuat makanan massal," jelasnya.
Kendati begitu Ikeu memastikan dengan kerja sama yang baik, proses produksi makan bergizi gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo dapat berjalan lebih lancar ke depannya.
BERITA TERKAIT: