Keputusan itu akan diumumkan oleh pimpinan Panitia Kerja (Panja) Haji 2025 yang saat ini sedang dilakukan rapat koordinasi dengan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pelaksana Haji dan Umrah (PHU) dan juga instansi terkait.
Pantauan
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL di lokasi, rapat panja haji 2025 itu dipimpin oleh Ketua Panja 2025 Abdul Wachid yang dihadiri hampir seluruh anggota panja. Dari pemerintah yakni Dirjen PHU Hilman Latief, Dirut PT Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut PT Lion Air Daniel Putut Adi Kuncoro, dan Dirut Saudi Airlines.
“Rapat dengan agenda pembahasan rincian komponen biaya haji dan pengambilan keputusan Panja Komisi VIII dan panja pemerintah mengenai BPIH 1446 H/2025,” kata Abdul Wachid.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengusulkan biaya haji 1446 H/2025 sebesar Rp93.389.684,99. Angka tersebut turun sedikit dibandingkan tahun 2024 sebesar Rp93.410.268,26.
Menag mengurai bahwa beban biaya yang dikeluarkan jemaah haji atau BIPIH sebesar Rp.65.372.779,49 juta, sedangkan nilai manfaat yang dikeluarkan pemerintah sebesar Rp28.016.905,5.
Artinya perbandingan persentase BIPIH yang harus ditanggung jemaah sebesar 70 persen dan nilai manfaat hanya 30 persen.
Adapun komponen biaya yang dibebankan kepada jemaah haji sebesar Rp65.372.779,49 meliputi biaya penerbangan dari embarkasi ke Arab Saudi (PP) sebesar Rp34.386.390,68.
Kemudian akomodasi selama berada di Makkah sebesar Rp15.232.011,90. Lalu akomodasi di Madinah, Rp4.454.403,48.
Selanjutnya, untuk biaya biaya bermukim selama pelaksanaan ibadah haji sebesar Rp3.200.002,50. Paket layanan masyair (sebagian) Rp8.099.970,94.
BERITA TERKAIT: