Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman telah mengumpulkan para pemangku kepentingan, mulai dari peternak sapi perah, industri pengolah susu, sampai dengan pengepul, untuk berdiskusi dan membuat kesepakatan bersama supaya industri bisa menyerap susu dari peternak nasional.
"Untuk sementara ada lima perusahaan impornya kami tahan dulu. Setelah kami kunjungan hari Kamis, ketemu semua, sudah damai, bergerak seluruh Indonesia, kami lepas kembali," kata Amran di kantor Kementan, Jakarta, Senin 11 November 2024.
Sementara itu, bagi industri pengolahan susu yang telah sepakat akan menyerap susu segar dari peternak, lanjut Amran, hari ini juga izin impor tersebut akan dikembalikan.
"Bagi seluruh industri yang baik, hari ini izinnya bisa diambil kembali, dikeluarin hari ini. Tetapi ada lima perusahaan itu kami tahan izinnya, sampai semua kondusif seluruh Indonesia," ujarnya.
Mentan tidak segan-segan mencabut izin impor milik 5 IPS yang sementara ini masih ditahan, apabila industri tersebut kedapatan menolak menyerap susu sapi segar dari peternak nasional.
Pemerintah, tegas Amran, tidak ingin ada perselisihan antara peternak dengan industri pengolah susu. Mentan ingin peternak dan industri pengolah susu saling bergandengan tangan.
"Pesan Pak Mensesneg tadi, kita tumbuh bersama, pasarnya besar, bahkan kita sudah ekspor, dan bagaimana nanti pangan bergizi arahan Bapak Presiden itu berjalan dengan baik, syukur-syukur susunya produksi dalam negeri," tandasnya.
Sebelumnya, aksi mandi susu sebanyak 50 ribu liter atau setara dengan nilai Rp400 juta dilakukan oleh peternak sapi perah, peloper, dan pengepul susu di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu, 9 November 2024.
Aksi ini merupakan bentuk protes atas pembatasan kuota oleh Industri Pengolahan Susu (IPS) yang berdampak terhadap serapan produksi susu sapi lokal.
BERITA TERKAIT: