Peneliti senior Lab 45 Andi Widjajanto menyatakan bahwa sudah seharusnya seorang menteri pertahanan merupakan sosok yang mengerti ekonomi.
“Ya karena saya melihatnya untuk modernisasi itu membutuhkan ekonomi pertahanan sebagai variabel utama, saya pernah ditanya oleh Pak Jokowi tentang nominasi Menteri Pertahanan di 2019, dan saya mengusulkan Sri Mulyani,” ujar Andi dikutip dari kanal Youtube
Akbar Faizal Uncensored, Sabtu 12 Oktober 2024.
Andi pun menyebut negara maju seperti Swedia, menteri pertahanannya seorang PhD ekonomi.
Mantan Gubernur Lemhanas itu menyadari betul bahwa ekonomi pertahanan menjadi variabel utama dalam membangun kekuatan.
“Saya selalu berkata untuk modernisasi pertahanan di Indonesia. Variabel utamanya itu bukan ancaman. Variable utamanya bukan lompatan teknologi. Variabel utamanya bukan karakter perang. Variabel utamanya adalah ekonomi pertahanan,” ungkapnya.
“Kita butuh menteri yang kemudian bisa merancang anggaran pertahanan jangka panjang. Dulu di masa Pak Prabowo awal mungkin ingat Pak Prabowo pernah mengusulkan agar anggaran pertahanan langsung dihitung 20 tahun (sebesar) Rp1.700 triliun,” jelasnya.
Dirinya juga mengkaji angka Rp1700 triliun tersebut sebagai kebutuhan jangka panjang yang harus dipenuhi.
“Bahwa Rp1.700 triliun adalah alokasi kalau rata-rata per tahun 0,8 persen dari PDB. Lalu kami langsung menyatakan tidak cukup. Karena kita maunya modernisasi plus,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: