Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BKSAP Luncurkan Buku Sekaligus Deklarasi Pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 29 September 2024, 21:24 WIB
BKSAP Luncurkan Buku Sekaligus Deklarasi Pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu
Peluncuran empat buku BKSAP dan deklarasi pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu, di Sentul, Bogor, Minggu (29/9)/RMOL
rmol news logo Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI meluncurkan empat buku sekaligus mendeklarasikan pembentukan Asosiasi Anggota Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu, di Sentul, Bogor, Minggu (29/9).

Adapun empat buku tersebut yakni Membela Palestina Perjuangan BKSAP dan Diplomasi Parlemen, Diplomasi Parlemen Memulihkan Myanmar Menjaga ASEAN, Diplomasi Parlemen di Tengah Gejolak Dunia Peran BKSAP DPR RI di Kancah Parlemen Dunia, dan Membumikan Isu Internasional BKSAP Menyapa Kampus dan Masyarakat.

Dalam peluncuran buku ini dihadiri Ketua BKSAP Fadli Zon, Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana, Wakil Ketua BSKAP Sukamta dan Wakil Ketua BKSAP Gilang Dhielafararez.

Ketua BKSAP Fadli Zon menuturkan bahwa empat buku tersebut yakni merupakan pertanggungjawaban BKSAP periode 2019-2024.

"Karena salah satu tanggung jawab dari Parlemen kita adalah bagaimana memperjuangkan kepentingan nasional kita dan visi diplomasi Parlemen, sesuai dengan Undang-Undang MD3," ujar Fadli Zon.

"Jadi, buku ini adalah bagian dari pertanggung jawaban kami sebagai pimpinan BKSAP, di masa Covid-19," sambungnya.

Selain itu, BKSAP juga mendeklarasikan Asosiasi Anggota Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu lantaran selama ini menyerap aspirasi negara-negara dengan bahasa Indonesia dan Melayu.

"Karena setelah 3 tahun perjalanan melakukan sosialisasi dan kita menyerap aspirasi, baik di dalam negeri maupun ke beberapa parlemen yang menggunakan berbahasa Melayu Indonesia itu, kami akhirnya sepakat untuk mendeklarasikan berdirinya Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia Melayu," kata Fadli Zon.

Waketum Partai Gerindra ini mengatakan terdapat sejumlah negara-negara sahabat yang setuju dengan pembentukan asosiasi ini agar dapat melakukan diplomasi di tingkat internasional dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Melayu.

"Didukung oleh Parlemen Malaysia, Brunei, Timor Leste, dan juga Thailand, dan juga beberapa dari parlemen negara-negara lain," tutupnya.rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA