Mereka menyebut Samsul Mahmud atau Aji Assul terlalu memberikan ruang yang sangat spesial kepada Jupri Mahmud yang notabene merupakan bagian keluarganya sendiri.
"Wajar sekali, kami bereaksi seperti ini. Kami yang mengurusi Golkar bertahun-tahun harus kalah dengan pendekatan keluarga yang didahulukan Aji Assul," kata Jamaluddin yang mengaku sebagai kader Golkar dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (5/9).
"Ini momentum pilkada (Polman), bukan arisan keluarga," imbuhnya menegaskan.
Jamal menceritakan banyak kader yang kecewa dengan langkah personal Aji Assul tersebut. Pasalnya, banyak kader Golkar yang tersisihkan dari formatur tim sukses pemenangan Assami.
Padahal, menurut dia, banyak kader Golkar yang jauh lebih berkapasitas dan memiliki pengalaman ketimbang sosok yang dibawa Jupri Mahmud.
"Jupri terlalu banyak bawa orang luar ke dalam struktur timses. Mentang-mentang punya privilege sebagai keluarga Aji Assul, dia abaikan semua hal. Sebagai kader, kami jelas kecewa,” tuturnya.
Apalagi, bagi Jamal, Aji Assul juga tidak menggunakan mekanisme kepartaian untuk menunjuk Andi Nursami Masdar sebagai Calon Wakil Bupati Polewali Mandar.
Akibatnya, Aji Assul bersikap sepihak dan tidak menghormati mekanisme partai Golkar untuk mengambil keputusan-keputusan strategis di Polewali Mandar.
"Sebenarnya banyak kader yang kecewa dengan pilihan Aji Assul. Kita sangat terkejut dengan pilihan buruk Aji Assul ini," tandasnya.
BERITA TERKAIT: