Kepala Laboratorium Prodi Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Andaru Satnyoto, menyatakan bahwa, media sosial sangat berpengaruh terhadap pandangan politik kelompok muda yang menjadi segmen penting pemilih dalam Pilkada 2024.
"Kelompok muda sangat terpengaruh oleh media sosial. Jadi, media sosial sangat terkait dengan kehidupan masyarakat saat ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/8).
Namun demikian, Andaru pun menyoroti masalah pencurian data pribadi yang mengancam kepercayaan publik terhadap teknologi.
“Bagaimana kita bisa mengadakan Pilkada jika isu pencurian data dan perlindungan data pribadi tidak bisa diselesaikan?" katanya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah III PP GMKI, Carlos Wawo menambahkan bahwa media sosial juga digunakan oleh anak muda untuk mendapatkan informasi terkini. Namun, ia juga khawatir tentang kepercayaan masyarakat terkait keamanan data, terutama setelah kasus dugaan pencatutan KTP warga DKI Jakarta oleh pihak tertentu.
“Menurut saya KPU DKI Jakarta masih mengalami kesulitan untuk menjaga data pribadi masyarakat,” sesalnya.
Lebih jauh, Kepala Divisi Kebebasan Berekspresi SAFEnet, Hafizh Nabiyyin, mengingatkan adanya diskriminasi di media sosial, terutama terhadap perempuan dan minoritas gender.
Hafizh juga menekankan perlunya perlindungan kebebasan berekspresi dan tindakan tegas terhadap hoax dan ujaran kebencian menjelang Pilkada 2024.
“Perusahaan media sosial harus mampu meng-
take down hoax berbasis identitas dan hate speech yang berpotensi banyak beredar pada di Pilkada 2024. Di sisi lain, mereka juga harus aktif dalam melindungi kebebasan berekspresi masyarakat,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: