"Karena akan membebani rakyat," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu (21/7).
Adi menuturkan, kondisi ekonomi rakyat kelas menengah hingga ke bawah harus diperhatikan pemerintah sebelum mengeluarkan kebijakan nyeleneh tersebut.
"Jangankan asuransi, masyarakat kita itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja sudah sulit," kata Adi.
"Jadi pola pikirnya jangan pola pikir elite yang segala sesuatunya serba ada, dan serba cukup," sambungnya.
Adi mengatakan, pemerintah perlu memahami kondisi masyarakat yang mayoritas memiliki ekonomi pas-pasan.
Oleh sebab itu, Adi meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan yang kurang tepat tersebut.
"Seperti halnya Tapera, jangankan untuk nabung untuk jangka panjang ya. Kadang masyarakat kita punya uang itu hanya untuk konsumsi harian, konsumsi mingguan, bahkan duitnya tidak cukup untuk konsumsi dalam waktu satu bulan misalnya," tutup Adi.
BERITA TERKAIT: