Narasumber kali ini menghadirkan YM DR.H.A.A Mapparessa MM., M.Si Karaeng Turikale VIII Maros Sulawesi Selatan yang juga sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FKSN), Marsyel Ririhena selaku pengusaha sekaligus pembina nelayan, atlet dan penggiat olahraga beladiri.
Bertindak sebagai moderator Dra. Hj. Suria Ati Kusuma selaku Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Relawan yang juga merupakan Penasihat Segmentasi Emak-Emak dan Perempuan TKN Golf (Relawan).
Inisiator Komunitas Genggam Tangan Indonesia Cahaya Razak yang juga merupakan Ketua Umum Relawan Cakep menyampaikan bahwa pada tahun 2023 lalu telah membuat beberapa episode diskusi “Indonesia Mencari Pemimpin”.
Pada 2024 Komunitas GTI mendaulat Kray Intan Dewi Rumbinang Ketua Umum ARENAS PRABOWO 08 sebagai Ketua Panitia Acara, didukung Panitia dari beberapa organ relawan, yaitu CAKEP, ARENAS 08, Barisan Motor Gibran (BMG), BRIK, GERINDO, GEMILANG, BARA GARDA, BRIGADIR, dan 08 APIK Yang akan terus ikut serta dalam proses pembentukan pilar suksesnya INDONESIA EMAS 2045.
Acara ini dihadiri tokoh politisi, tokoh akademisi, tokoh budaya, selebgram, ketua-ketua umum organisasi dan loyalis Prabowo-Gibran.
“Forum diskusi ini tujuannya mencari solusi dalam hidup bermasyarakat yang luas, yang baik dan tentu harapannya ingin mencapai kehidupan yang lebih bermoral, bermartabat serta layak bagi seluruh rakyat Indonesia, dan semoga dari forum diskusi ini kita mendapatkan manfaatnya untuk ke depan lebih baik lagi,” ujar Cahaya dalam keterangannya, Jumat (228/6).
Ketua Umum FSKN YM DR.H.A.A Mapparessa MM., M.Si menyampaikan bahwa ketahanan budaya adalah fondasi utama persatuan bangsa yang menjadi kunci pertahanan bangsa dan negara kita di Indonesia Emas 2045.
Budaya adalah aset terbesar kita yang harus dijaga dan lestarikan. Begitu juga dengan Marsyel Ririhena memberikan pesan penting dalam mengawal dan mengarahkan para milenial agar melek hukum. Dia berharap dengan bersatunya relawan yang tergabung dalam gerakan solidaritas nasional yang dipimpin oleh Roslan P Roeslani nantinya dapat menjadi kontrol bagi pemerintah.
“Mereka milenial harus fokus serta konsisten mengembangkan potensi diri agar dapat memberikan karya nyata yang bermanfaat, juga
supporting sistem maupun program-program beliau (Roslan) di pemerintah tersebut,” ujar Marsyel.
Dra. Hj. Suria Ati Kusuma sebagai moderator menyimpulkan bahwa gagasan, pesan, masukan dan aspirasi masyarakat harus terus diperhatikan.
“Itu untuk mencari solusi terbaik sesuai kriteria yang diinginkan masyarakat terhadap para sumber daya manusia yang akan masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan maupun kepala daerah, terutama berdampak positif terhadap regenerasi anak bangsa, peran milenial untuk berpartisipasi aktif memperkuat pertahanan negara sehingga terwujud Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: