Penilaian itu disampaikan Rektor Universitas Paramadina, Profesor Didik J Rachbini, menyoal ekonomi industri yang mulai babak belur digempur produk impor di pasar domestik.
"Ekonomi Indonesia mengalami stagnasi pertumbuhan 5 persen atau di bawahnya, karena selama ini terlalu bertumpu pada konsumsi dan sektor jasa, bercampur sektor informal," kata Prof Didik, lewat keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (18/6).
Menurutnya, sektor jasa tidak modern dan hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga semata. Dengan begitu ekonomi nasional yang seharusnya bertumpu pada sektor industri justru kehilangan taringnya.
Sebab itu, sambungnya, wajar jika pertumbuhan ekonomi nasional rendah, bahkan moderat selama ini.
"Ekonomi kehilangan lokomotifnya, yang pada gilirannya pertumbuhannya rendah atau moderat saja," tutupnya.
BERITA TERKAIT: