Hal itu disampaikan komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil menanggapi hasil survei dari Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang memperlihatkan bahwa pasangan Bobby-Teguh merupakan pasangan top of mind di Pilgub Sumut.
Menurut Kang Tamil, parpol maupun masyarakat di Sumut perlu mempertimbangkan tokoh-tokoh profesional yang merupakan putra daerah yang berkiprah di luar.
"Hasil survei, ketika nama Teguh muncul sebagai top of mind, maka saya kira partai politik perlu mengkaji nama-nama yang bukan berasal dari kancah politik, tapi bisa mendapatkan top of mind," kata Kang Tamil kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/6).
Kang Tamil melihat, Teguh merupakan figur atau tokoh yang cukup kaliber di dunia akademik. Bahkan, tingkat profesionalitasnya juga cukup mumpuni.
"Maka saya kira, kalau posisi gubernur itu diisi oleh orang yang memiliki magnet elektoral yang tinggi, memiliki kemampuan untuk menggaet kekuatan politik partai politik, maka posisi nomor dua itu seyogyanya diisi oleh profesional," jelasnya.
Apalagi kata akademisi Universitas Dian Nusantara ini, sosok profesional tersebut juga memiliki magnet elektoral seperti yang dimiliki Teguh Santosa.
"Munculnya nama Teguh di top of mind itu, saya kira tentu itu jelas kaedah survei yang perlu kita percayai gitu ya. Jadi saya kira sangat cocok posisi profesional untuk menduduki posisi kedua," pungkasnya.
Dalam survei yang dilakukan 20-31 Mei 2024, LKPI mendapati top of mind beberapa nama bakal Cagub dengan tingkat keterpilihan tertinggi jika Pilgub dilakukan hari ini.
Hasilnya, Walikota Medan, Bobby Nasution menjadi kandidat paling banyak dipilih responden dengan persentase mencapai 30,3 persen. Posisi kedua ada petahana, Edy Rahmayadi dengan 28,7 persen.
LKPI juga mengungkap survei top of mind terhadap bakal Calon Wakil Gubernur Sumut.
"Top of mind untuk bakal Cawagub Sumut ada mantan Wakil Rektor UBK, Teguh Santosa dengan 23,6 persen. Kedua ada politisi PDIP, Charles Bonar Sirait 16,2 persen," ujar Direktur Eksekutif LKPI, Togu Lubis dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/6).
Survei LKPI ini melibatkan 1.820 responden dari warga Sumut yang sudah memiliki hak pilih pada Pilkada 2024 dan tersebar di 33 Kabupaten/Kota.
Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling pada populasi daftar pemilih tetap Pemilu 2024. Adapun margin of error survei ini kurang lebih 2,3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
BERITA TERKAIT: