Menurut Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, guru dalam tradisi Jawa merupakan akronim dari "digugu lan ditiru" atau orang yang dipercaya dan diikuti.
"Namun saat ini guru banyak terjerat pinjol karena beberapa faktor, yaitu gaji kecil, gaya hidup dan kurang pengetahuan soal pinjol," kata Hari kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/5).
Apalagi, kata Hari, sebanyak 43 persen guru terjebak pinjol. Untuk itu, hal tersebut harus menjadi perhatian khusus pemerintah.
"Tentunya akses pembiayaan bagi guru harus dipermudah dan dicarikan solusi," kata Hari.
"Kita bangga dengan target Indonesia emas 2045 tapi para pengajar (guru) masih dalam kesulitan dalam keuangan," sambungnya.
BERITA TERKAIT: