Pengamat politik Subiran Paridamos menilai, koalisi PKS dan Nasdem kemungkinan besar terjadi, terutama bila PKS tidak mendapat titik temu terkait rencana koalisi dengan Gerindra.
"Misalnya, PKS mengusung Mardani Ali Sera berpasangan dengan Sahroni," jelas Subiran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/5).
Direktur Eksekutif Sentral Politika itu juga berpendapat, dua elite Parpol itu punya basis pemilih cukup kuat, terbukti dari hasil kontestasi Pileg 2024.
Baik Mardani maupun Sahroni sama-sama sukses terpilih sebagai calon anggota legislatif (Caleg) di Dapil DKI Jakarta.
"Mereka berdua Caleg dengan perolehan suara cukup tinggi. Jadi ada modal elektoral, jangan dianggap remeh," tambahnya.
Meski begitu, Biran, sapaan akrabnya, meyakini komposisi koalisi PKS dan Nasdem belum mencukupi ambang batas pencalonan kepala daerah minimal 20 persen perolehan suara di Pileg DPRD, atau 25 persen perolehan kursi di DPRD.
"Bisa saja PKS kembali berkoalisi dengan PKB dan Nasdem mengusung kandidat di Pilkada, karena ketiga partai itu sudah 20 persen lebih," tutup alumnus S2 Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu.
BERITA TERKAIT: