"Jika nantinya PKB ikutan gabung koalisi pemerintah bisa jadi akan menimbulkan resistensi dari Koalisi Indonesia Maju (KIM)," kata Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/4).
Alasannya karena keberadaan PKB tentunya akan berpengaruh terhadap jatah kursi menteri untuk partai koalisi yang telah bekerja keras memenangkan Prabowo-Gibran.
"Apalagi Cak Imin dianggap sebelumnya telah bermanuver dengan meninggalkan Prabowo dan menyeberang ke Koalisi Perubahan," sambung Andi.
Meskipun begitu, PKB hingga kini belum memutuskan arah politiknya dan masih mempertimbangkan konsekuensi berada di dalam maupun luar pemerintahan.
Di sisi lain, hubungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Prabowo Subianto masih cukup akrab. Bahkan pada Rabu kemarin (24/4), Prabowo mendatangi DPP PKB di Raden Saleh Raya, Menteng, Jakarta Pusat.
Kehadiran Prabowo di PKB tampak spesial, hingga partai yang digawangi Abdul Muhaimin Iskandar itu menyediakan karpet merah yang membentang hingga teras Kantor DPP PKB.
BERITA TERKAIT: