Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, selepas menghadiri acara buka puasa bersama Nahdlathul Ulama (NU) dan Kedutaan Besar India di Kantor Pengurus Besar NU di Jakarta pada Jumat (22/3).
PPP menelan pil pahit setelah gagal mendapatkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Suara yang diperoleh partai berlambang Kabah ini mencapai 3,87 persen suara, namun masih berada di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Sandiaga menjelaskan bahwa PPP saat ini tengah berusaha mengajukan gugatan terhadap hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi.
"PPP ini tentunya sudah melewati proses tahapan dan sekarang sedang berjuang di MK," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL.
Menurut Sandiaga, kehadiran PPP dalam pemerintah sangat dibutuhkan, mengingat partai ini merupakan yang tertua dan didirikan para ulama.
Dia mengatakan bahwa PPP masih ingin lolos ke Senayan dan berkontribusi bagi pembangunan serta moderasi beragama di Indonesia.
"Kita inginnya PPP tetap bisa berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan Indonesia karena kita mendorong adanya persatuan ukhuwah Islamiyah wathoniya," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: