Acara yang dikemas dalam tajuk 'Seminar Kesehatan Remaja Putri' itu juga dihadiri pengasuh pondok, KH Muhammad Musthofa Aqiel Siradj, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Liliana Tanoesoedibjo, Deputi Inklusi TPN Jaleswari Pramodhawardhani dan ribuan santriwati.
Salah satu program unggulan Ganjar-Mahfud, kata Atikoh, adalah santripreneur hingga insentif untuk guru agama, yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Dia memaparkan itu, menjawab pertanyaan santriwati bernama Lulu, terkait program prioritas Ganjar-Mahfud untuk pesantren. Sedangkan program prioritas pertama tak lain dana abadi pesantren.
"Selain itu juga ada santripreneurship, apalagi ini ada Pak Hary Tanoe, yang sudah bergelut di kewirausahaan, jadi bisnisman luar biasa," tambahnya.
Lebih lanjut Atikoh mengatakan, Ganjar-Mahfud juga punya program beasiswa untuk santri dan santriwati berprestasi.
Ada juga program insentif untuk para guru dan pengajar agama. Atikoh banyak menampung keluhan, khususnya pondok pesantren, bahwa insentif guru agama masih minim.
"Santriwati diharapkan bisa mandiri, bermanfaat untuk masyarakat, keluarga dan agama, serta bangsa dan negara. Di pesantren pasti dibekali leadership dan ilmu agama. Pesantren itu kawah candradimuka buat adik-adik semua,” tutup Atikoh.
BERITA TERKAIT: