"FKDM berupaya melakukan deteksi dini untuk antisipasi aksi kerusuhan dan konflik menjelang Pemilu 2024," kata FKDM DKI Jakarta, Tobaristani dalam keterangannya, Selasa (30/1).
Tobaristani mengatakan, FKDM DKI yang berjumlah 2346 juga dapat berfungsi memetakan potensi-potensi gesekan di Pemilu 2024 di wilayah.
Tobaristani mengaku FKDM beserta jajaran di wilayah rutin membahas perkembangan aktual Pemilu 2024 terkait kondisi aktual dan antisipasi potensi kerawanan ATHG atau Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan menjelang pencoblosan Pemilu 2024 di wilayah Jakarta.
Pertemuan itu sendiri turut dihadiri Kepala Badan Kesbangpol DKI Jakarta Taufan Bakri dan Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Sakhroji.
Tobaristani melanjutkan, pihaknya juga melaksanakan monitoring Bimtek Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di kantor-kantor kelurahan untuk memastikan mereka tidak kelelahan saat bertugas yang berimbas kesalahan dalam pemungutan dan penghitungan suara.
"Kami juga ikut mengawasi potensi keterbelahan dukungan capres," kata Tobaristani.
Terakhir, Tobaristani mengatakan, isu-isu hoaks yang beredar melalui media sosial merupakan salah satu potensi kerawanan Pemilu 2024.
"Masyarakat perlu mewaspadai beredarnya informasi yang belum jelas kebenarannya, terlebih menjelang pencoblosan," demikian Tobaristani.
BERITA TERKAIT: