Hal itu disampaikan Atikoh saat berdialog bersama ratusan milenial, perempuan, dan relawan di Kompleks Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Jumat (26/1). Kegiatan ini dalam rangka safari politik ke Jawa Timur yang memasuki hari ketiga.
"Jangan lupa apabila ada intimidasi, ada permainan
money politic, atau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan, agar dilaporkan," tegas Atikoh.
Cucu dari pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, KH Hisyam A Karim itu menambahkan, dengan melaporkan kecurangan-kecurangan, maka pemilu akan semakin terjaga marwahnya.
"Karena inilah cara kita untuk menjaga marwah pemilu yang jujur adil, yang Luber yakni Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, juga Jurdil, jujur dan adil," tuturnya..
Dengan bersama menjaga marwah pemilu, lanjut Atikoh, maka pesta demokrasi 5 tahunan akan melahirkan pemimpin yang benar-benar memperhatikan rakyat. Artinya, pemilu bukan mengedepankan kepentingan segelintir orang saja.
"Sehingga program-programnya itu benar-benar bisa berpihak kepada masyarakat Indonesia," kata Atikoh.
Lebih lanjut, Atikoh pun mengajak semua masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan 14 Februari 2024.
"Kenapa? Karena inilah saatnya kita semua memberikan hak pilih untuk lima tahun ke depan bangsa dan negara ini mau dibawa ke mana," tandasnya.
BERITA TERKAIT: