Alam Ganjar yang datang mengenakan pakaian hitam, disambut oleh tarian khas Karo dan dikalungi kain khas Tana Karo berwarna merah. Usai seremoni penyambutan, Alam diajak ke salah satu rumah adat bernama "Rumah Adat Karo Rumah Sendi".
Di hadapan warga yang menyambutnya, Alam Ganjar mengungkapkan kekagumannya pada kelestarian budaya dan adat Tana Karo.
"Kesempatan luar biasa untuk menyaksikan kesenian tarian Karo, di kota karena udah jarang masyarakat yang mengedepankan identitas budaya tradisional," ujar Alam dalam keterangan tertulis, Jumat (26/1).
Dirinya pun tertarik dengan cerita di mana satu rumah adat di Desa Wisata Dokan dibangun untuk delapan keluarga dan menerapkan konsep pemerintah kecil yang mengatur konflik manajemen rumah tersebut.
Sehingga, lanjutnya, walaupun ada banyak keluarga di dalamnya, persoalan yang ada di dalamnya bisa terorganisir dengan baik.
"Menariknya, rumah adat ini disusun untuk delapan keluarga yang di dalamnya ada pemerintahan kecilnya, tradisi ini dipertahankan hingga saat ini," tuturnya.
Selanjutnya, Alam pun menjelaskan bagaimana digitalisasi bisa jadi pemantik agar mereka bisa mempertahankan kultur yang ada.
"Tentu ini jadi modal awal bagaimana teman-teman bisa berkembang dan bisa memperkenalkan budayanya lebih luas lagi agar bisa terjaga dengan baik dan terarsip secara digital," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: