“Sangat mengada-ngada. Tidak ada konteksnya sama sekali. Mungkin hanya mencari sensasi di tengah dinamika politik menjelang pilpres dan pileg,” tegas Saleh Daulay kepada wartawan, Senin (15/1).
Saleh mengatakan desakan permintaan pemakzulan presiden itu dinilainya sangat politis lantaran muncul ketika mesin politik sedang memanas.
“Isu pemakzulan itu memiliki muatan politik yang sangat tinggi. Sudah selayaknya diabaikan dan tidak ditanggapi,” katanya.
Pihaknya berharap munculnya desakan pemakzulan presiden tidak menjadi preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia.
"Jangan sampai ini menjadi preseden buruk dalam perjalanan demokrasi dan tata negara kita. Jangan hanya karena perbedaan pilihan politik, lalu mengusulkan dan menggagas pemakzulan,” jelasnya.
Menurutnya, Indonesia memiliki aturan dan ketentuan yang harus dipatuhi semua pihak dan tidak memperburuk situasi politik di Indonesia jelang pemilu.
"Janganlah memperkeruh situasi yang ada. Jaga suasana kebatinan semua pihak. Jangan membawa isu yang berpotensi memecah belah persatuan,” tegasnya lagi.
“Bagaimanapun dinamika politiknya, persatuan harus diutamakan. Ini yang harus jadi pegangan semua pihak,” tutup dia.
BERITA TERKAIT: