Begitu disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyikapi masuknya masa kampanye Pemilu 2024, di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11).
"Karena ancaman manusia, bukan saja ancaman terorisme, gerakan radikalisme, narkoba, atau serangan bersenjata lainnya dari negara lain, tetapi ancaman kita adalah ancaman atas pilihan demokrasi kita hari ini," kata Bamsoet, sapaan karibnya.
Bamsoet mengatakan, sistem demokrasi pemilihan langsung ini, memiliki potensi ancaman yang cukup tinggi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mencontohkan Pemilu 2019, di mana terjadi perpecahan antar bangsa Indonesia, dan muncul polarisasi di tengah masyarakat.
"Potensi gesekan itu ketika pemilu yang lalu, kita sama-sama yakinkan betapa pembelahan terhadap capres-cawapres ketika itu cukup keras, sehingga timbulah sampai hari ini istilah cebong dan kampret," tuturnya.
Menurutnya, pada Pemilu 2024 ini, potensi kerawanan perpecahan bisa terjadi, jika masyarakat tidak saling mengingatkan akan persatuan bangsa.
"Kita harus memberikan kesadaran, kepada yang sedang berkontestasi, maupun para pendukungnya, untuk menahan diri, jangan sampai kita melupakan tujuan kita berbangsa dan bernegara yaitu menjaga persatuan dan kesatuan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: