Demikian disampaikan Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, M. Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/11).
"Bersaing secara sehat segenap parpol. Presiden, Polri hingga Mahkamah Konstitusi harus bersikap
fair, netral, dan imparsial (tidak berpihak)," harap Din.
Namun demikian, Din menyebut bahwa terjadi masalah dalam demokrasi di Tanah Air dewasa ini. Sehingga, sikap netral dan imparsial seolah mudah diucapkan tapi susah dilakukan.
"Klaim netral dan imparsial selalu didengung-dengungkan tapi gelagat dan gejala cawe-cawe serta intervensi dalam berbagai modus terasakan. Hal ini akan menjadi faktor pengganggu dan penghalang demokratisasi Indonesia," sesalnya.
Atas dasar itu, Din menyatakan bahwa sudah saatnya kesenjangan ucap dan laku dihentikan.
"Semua harus berkomitmen secara sejati Pemilu dan Pilpres berlangsung
fair, jujur, dan adil dalam kata-kata dan perbuatan nyata," demikian mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
BERITA TERKAIT: