Sekretaris Fraksi PPP DPR, Achmad Baidowi menegaskan bahwa Dana Abadi Pesantren bukanlah program baru yang dicetuskan oleh salah satu bakal capres-cawapres baru-baru ini.
Namun, itu merupakan program pemerintah yang sudah berjalan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 82/2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren. Peraturan Pemerintah (PP) ini merupakan aturan pelaksana dari UU 18/2019 tentang Pesantren.
“Lahirnya UU Pesantren ini merupakan usulan dari Fraksi PPP yang semula bernama RUU Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren,” tegas Awiek akrab disapa dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (27/10).
Awiek menyatakan, Fraksi PPP terus mendukung RUU tersebut dan kemudian mendorong pemerintah untuk merealisasikan dana abadi pesantren dengan menerbitkan PP 82/2021.
Itu ditunjukkan pada tahun 2023, pemerintah telah mengalokasikan dana sejumlah Rp250 miliar untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pesantren. Dana ini tersedia melalui skema Dana Abadi Pesantren yang bersumber dari Dana Abadi Pendidikan.
Sebesar Rp80 miliar akan dialokasikan untuk 1.000 Santri penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
“Program ini merupakan bentuk kerja sama Kementerian Agama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),” ungkapnya.
Tak hanya itu, kata Awiek, pada tahun ini APBN sudah mengalokasikan Rp250 miliar yang diambilkan dari Dana Abadi Pendidikan. Untuk tahun depan 2024 sudah dimasukkan dalam UU APBN akan meningkat Rp2 triliun diambil dari tambahan Dana Abadi Pendidikan Rp15 Triliun.
“Fraksi PPP dalam rapat paripurna mengusulkan segera pembentukan Dirjen Pesantren di Kementerian Agama sebagai bentuk perhatian negara kepada pesantren. Pesantren memiliki tiga fungsi yakni pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Program Dana Abadi Pesantren dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia, yang dijadikan unggulan Gibran Rakabuming Raka, menjadi sorotan masyarakat pesantren dan santri.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengungkap sejumlah program andalannya saat menyampaikan pidato politik di hadapan para pendukungnya di Hall Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/10).
Setidaknya ada enam program yang akan dijalankan Gibran jika diberi mandat oleh rakyat menjadi pemimpin 2024.
Program tersebut yakni dana abadi pesantren, kredit startup milenial, KIS lansia, Kartu Anak Sehat, hilirisasi industri dan ekonomi hijau dan energi hijau.
"Saya yakini keberlanjutan dan konsistensi adalah modal kita untuk melompat lebih jauh menuju Indonesia Emas," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: