Justru, Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, PKB, dan PKS menikmati posisi
"underdog" tersebut. Ini lantaran bisa dijadikan pelecut untuk bergerak lebih maksimal memenangkan Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Demikian disampaikan Jurubicara bakal capres Anies Baswedan, Sudirman Said saat jumpa pers di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9).
“Kita cermati juga hasil survei, kita apresiasi hasil apapun, kami malah seperti menikmati underdog. Supaya bergerak dengan lebih lincah,” kata Sudirman.
Kendati begitu, Sudirman menyebut bahwa survei tetap menjadi salah satu alat ukur untuk menguji seberapa jauh elektabilitas pasangan Anies-Cak Imin. Meskipun, Anies memiliki anomali tersendiri jika disurvei.
Hal itu setidaknya terbukti dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2017. Kala itu Anies selalu berada di urutan bawah secara elektabilitas di sejumlah lembaga survei, namun bisa memenangkan kontestasi.
“Pada waktu di DKI kita tahu, bahkan sebagian besar lembaga survei meramalkan tidak akan masuk putaran kedua. Tapi ternyata berjalannya waktu ada momentum, ada simpati publik yang terus mencuat,” demikian Sudirman.
BERITA TERKAIT: