Partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini perlu segera
"move on" agar bisa menunjukkan tajinya di perhelatan Pilpres 2024.
"Tak perlu berlama-lama dalam kesedihan, anggap saja (KPP) bagian pengalaman yang terjadi guna memetik hikmah. Pelajaran berharga itu harus dimaknai sebagai ujian untuk menatap masa depan partai," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/9).
Saat ini, Samuel menilai Demokrat lebih realistis bergabung dengan koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Apalagi hubungan kedua partai melalui AHY dan putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani harmonis.
"Ini adalah peluang sebagai jalan normalisasi hubungan yang tersumbat di masa orang tua mereka (Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono). Cobalah membuka jalan baru untuk membangun masa depan Indonesia," sambungnya.
Jika keduanya menyingkirkan ego masing-masing, maka suara kedua parpol akan terkerek naik di Pemilu 2024. Bahkan, bukan tidak mungkin koalisi PDIP-Demokrat bisa memenangi Pilpres 2024.
"Kedua basis pendukung partai tinggal menunggu diberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya. Keduanya memiliki kemampuan yang sama baiknya," tutupnya.
BERITA TERKAIT: