Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemuda ICMI Jakarta: Sejak Awal Nasdem Tak Ramah Demokrat Gabung KPP

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Minggu, 03 September 2023, 09:06 WIB
Pemuda ICMI Jakarta: Sejak Awal Nasdem Tak Ramah Demokrat Gabung KPP
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Net
rmol news logo Keluarnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) merupakan kemenangan besar bagi Partai Nasdem.

"Sejak awal memang sikap Nasdem tidak begitu ramah dengan kehadiran Demokrat di dalam koalisi, ditunjukkan oleh sikap-sikap elitnya," Ketua Pemuda ICMI DKI Jakarta, Reiza Patters yang dikutip Minggu (3/9).

Menurutnya, Nasdem dan Demokrat berebut ceruk yang sama untuk mendapatkan coattail effect dalam pencapresan Anies Baswedan. Selain itu, katanya, ada juga isu-isu tekanan politik untuk Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh yang digambarkan secara gamblang.

"Dalam beberapa survei terakhir, terlihat bahwa semakin lama Demokrat semakin mendapat angin pengaruh bergabungnya mereka ke dalam KPP dan coattail effect pencapresan ABW. Tentunya ini membahayakan untuk Nasdem, untuk mempertahankan posisi kursi mereka di DPR RI," katanya.

Kini, lanjut Reiza, Partai Demokrat resmi mencabut dukungan untuk pencapresan Anies Baswedan. Sehingga, Nasdem dan Demokrat tidak lagi memperebutkan coattail effect atau efek ekor jas atas pencapresan Anies Baswedan.

Begitu pun dengan masuknya PKB ke dalam KPP, dia menilai tidak ada saingan berarti bagi ketiga partai yang ada dalam tubuh KPP dalam hal merebut suara konstituen pendukung Anies Baswedan dan efek ekor jasnya.

"Demokrat sudah resmi keluar koalisi KPP. Ini kemenangan Nasdem menyingkirkan kompetitor di dalam KPP untuk merebut konstituen nasionalis dalam coattail effect pencapresan Anies. Yang baru gabung masuk koalisi juga partai berbasis Islam tapi beda pasar dengan PKS, jadi tidak mengganggu mereka dan PKS," kata Reiza.

Namun, dia mengendus akan adanya gangguan dalam pencapresan Anies Baswedan dengan menggandeng Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapresnya.

Reiza menilai, jika Cak Imin diganggu dengan kasus korupsi oleh penegak hukum, maka akan dengan mudah mengganti Cawapres dengan figur lain yang tetap diusung PKB, seperti Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

"Yang pasti, Nasdem sudah aman untuk merebut mayoritas suara nasionalis pendukung ABW sebagai coattail effect pencapresannya," pungkas Reiza. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA