Pada sambutannya, Anies mengapresiasi PKS yang menunjukkan kecintaan atas warisan budaya, komitmen untuk mengembangkan, dan komitmen untuk meneruskan dengan pagelaran wayang kulit ini.
"Izinkan kami secara khusus menyampaikan apresiasi karena telah kesekian kalinya Partai Keadilan Sejahtera menyelenggarakan pagelaran wayang kulit. Kita beri tepuk tangan untuk PKS," ucapnya yang diikuti tepuk tangan meriah ratusan orang penonton yang memadati Halaman Parkir Kantor DPTP PKS, Jakarta.
Anies juga menyampaikan bahwa tanggung jawab untuk mengembangkan dan menjaga seni budaya wayang kulit bukan hanya pada pelakunya, dalangnya, yang bekerja menyiapkannya, tetapi juga tanggung jawab kita semua yang menjadi penonton.
"Apalah artinya pagelaran wayang kulit ketika tidak ada penonton, karena itu kita beri tepuk tangan apresiasi pada mereka-mereka yang hadir untuk menonton," ungkapnya.
Kehadiran penonton, jelas Anies, sama pentingnya dengan yang menanggap, sama pentingnya dengan dalang, sama pentingnya dengan tim karawitan.
"Ini adalah sebuah satu kesatuan yang luar biasa," tegas Anies.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut bahwa pagelaran wayang ini bukan yang pertama bagi PKS. Diprakarsai oleh Bidang Seni dan Budaya, PKS telah beberapa kali mengadakan kegiatan serupa. Terakhir adalah pagelaran wayang oleh dalang Ki Warseno Slank pada Oktober 2019 lalu.
Kegiatan ini, sebut Syaikhu, sebagai bentuk komitmen dan kepedulian PKS untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya di tengah masyarakat. Bukan hanya wayang, PKS juga mengapresiasi dan turut serta berkontribusi dalam mengembangkan dan melestarikan semua budaya yang ada di Indonesia. Dia menilai, ini menjadi salah satu tanda kemajuan bangsa.
"Karena salah satu tanda kemajuan suatu bangsa di samping kesejahteraan penduduknya, di samping tingkat pendidikan yang tinggi, juga adalah tingkat kemajuan dan keberadaban seni yang ada di tengah kehidupan masyarakat," jelasnya.
BERITA TERKAIT: