Begitu dikatakan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam Kuliah Umum tentang
Leadership Lessons For Indonesia kepada peserta
Executive Education Program For Young Political Leaders Angkatan ke-13, di Airlangga Classroom, DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (28/8).
“Pemimpin itu bisa dikatakan sebagai nakhoda kapal. Pemimpin harus mengalami keadaan pasang surut, keadaan di mana sudah tidak ada harapan, tetapi itu harus kita hadapi untuk mencapai tujuan,” ujar Ical, sapaan karibnya.
Ical yang pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, mengaku banyak tantangan dan harus mengambil keputusan sulit, seperti menetapkan arah pembangunan nasional.
“Pembangunan nasional hanya berfokus pada ekonomi, tapi saya bilang tidak demikian. Teknologi harus menjadi arus utama bagi kita untuk membangun sebuah negara,” katanya.
Sebagai seorang politisi dan pengusaha, dia juga menceritakan titik tersulit dalam hidupnya, yaitu ketika ia mengalami kebangkrutan. Tetapi ia tidak pernah menyerah dan berusaha bangkit.
“Saya harus cari jalan lain agar saya bisa bangkit. Kegagalan adalah bagian daripada keberhasilan. Orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah berhasil,” kenangnya.
BERITA TERKAIT: