"Dewan Pembina merasa prihatin tetapi memahami keputusan yang diambil Airlangga mundur dari posisi ketua umum," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Aburizal Bakrie, Senin (12/8).
Ia percaya, Airlangga mengambil keputusan mundur bukan karena alasan pribadi, melainkan demi kepentingan bangsa dan negara.
Apalagi, selama ini Airlangga merangkap menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sehingga membutuhkan fokus ekstra agar transisi pemerintahan berjalan baik.
"Airlangga ingin fokus di pemerintahan sebagai Menko mengingat tantangan ekonomi dunia ke depan juga semakin kompleks," ujarnya.
Meski demikian Aburizal Bakrie menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas kinerja Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar.
"Dewan Pembina mengapresiasi capaian Airlangga sebagai ketua umum yang berhasil meningkatkan kursi DPR dari 85 menjadi 102 atau 18 persen suara di DPR, sekaligus mengantarkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih," tutupnya.
BERITA TERKAIT: