Pernyataan ini disampaikan Anies saat menghadiri pembukaan pameran lukisan bertajuk "Merajut Persatuan Pesan dalam 78 Tahun Kemerdekaan" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu malam (19/8).
Anies mengamati cukup dalam dua lukisan cat minyak karya Muhammad Andik alias Gus Black, "Pengabdian dalam Kesengsaraan" dan "Amanat Bangsa". Bahkan Anies terlihat seperti "tersihir" oleh lukisan kedua.
Lukisan itu memuat gambar para pemimpin Indonesia. Di depannya ada sosok rakyat jelata yang rebahan.
"Saya terkesan dengan lukisan Gus Black, karena di situ dia gambarkan wajah-wajah pendiri Republik, wajah mereka yang pernah memimpin, lalu dia pasang di depannya rakyat jelata yang kira-kira janji kemerdekaannya belum dilunasi, gitu," tutur Anies.
Menurut Anies, kemerdekaan bukan hanya mengusir penjajah, tapi juga menghadirkan hidup yang baik bagi masyarakat. Itulah janji kemerdekaan yang harus dibayar tuntas oleh para pemimpin.
"Jadi ini bagi kita yang sedang merayakan kemerdekaan, sebuah pengingat bahwa kemerdekaan itu bukan hanya menggulung kolonialisme seperti para pendiri, tapi menggelar keadilan kesejahteraan. Dan ini ada wajah yang harus kita lunasi janji itu," ujarnya.
"Itu kan interpretasi saya, kalau pelukisnya barangkali punya maksud yang beda. Tapi itulah karya seni, karya seni itu memberikan kebebasan kepada siapapun untuk menerjemahkan sesuai dengan pikirannya sendiri. Tapi itu salah satu yang menarik," tutup Anies.
Turut hadir dalam acara ini, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat serta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
BERITA TERKAIT: