Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bertemu Ketua Parlemen Thailand, Mendag RI Dorong Penguatan Harga Karet

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 11 Agustus 2023, 18:02 WIB
Bertemu Ketua Parlemen Thailand, Mendag RI Dorong Penguatan Harga Karet
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Ketua Parlemen Thailand, Wan Muhammad Noor Matha/Ist
rmol news logo Kerja sama sektor perdagangan karet menjadi pembahasan utama dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Ketua Parlemen Thailand, Wan Muhammad Noor Matha di Jakarta pada Kamis (10/8).

“Thailand dan Indonesia merupakan produsen utama karet dunia yang menghadapi situasi dan kondisi kurang lebih sama akibat harga karet alam dunia terus berfluktuasi selama 10 tahun terakhir,” kata Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/8).

Dalam kesempatan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan menyoroti dinamika harga karet dunia yang terus menurun. Per 9 Agustus 2023, harga karet mencapai 133,36 dolar AS per kg.

Kondisi pasar karet dunia yang mengalami penurunan produksi, salah satunya akibat penyakit gugur daun sehingga belum mampu mendorong harga ke tingkat yang remuneratif.

Selain penurunan harga, tekanan dari konsumen terus berlanjut, terutama dengan pemberlakuan kebijakan European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) dari Uni Eropa yang berpotensi turut mempengaruhi perdagangan karet alam.

Pertemuan tersebut menjadi momentum untuk menguatkan hubungan bilateral Indonesia dan Thailand, khususnya dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan harga karet.

Rendahnya harga karet akan berdampak terhadap ketersediaan karet alam di masa depan karena mendorong petani karet untuk alih komoditas.

"Sejatinya, harga karet yang yang terlalu rendah akan menurunkan kesejahteraan petani. Bila hal ini terjadi secara berlarut, dikhawatirkan sektor komoditas karet akan ditinggalkan," tegas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Indonesia sendiri bergabung dalam kerja sama bareng Thailand dan Malaysia dengan kontribusi 58 persen dari produksi karet alam dunia. ITRC berkomitmen menjaga stabilitas harga karet alam di tingkat yang menguntungkan bagi petani serta menjaga permintaan dan penawaran karet alam dunia.

Pada tahun 2022, Indonesia menjadi negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand dengan pangsa pasar 21,57 persen. Pada tahun tersebut, ekspor karet alam Indonesia ke dunia tercatat sebesar 3,66 juta dolar AS, turun 11,35 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 4,12 juta dolar AS. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA